Hari ini mungkin hari yang di tunggu-tunggu sebagian masyarakat Purworejo. Ritual tahunan, tuk memeriahkan 17an puncaknya di hari ini. Karnaval Pembangunan. Diikuti sekolah-sekolah dari SMP – SMA di Purworejo Kota, kantor-kantor dinas, perwakilan dari masing2 desa/kelurahan dan lainya. Jadi teringat ketika masa-masa dahulu. Sebagaimana di hari 17an. Hari itu juga serasa beda. Hari serasa lebih rame. Masyarakat purworejo yang tinggal di pegununganpun semuanya pada turun gunung. Tak ayal, jalanan jade penuh sesak, kendaraan lalu lalang.
Dulu ketika saya masih kanak-kanak, nonton acara ini sama ibu, dan tetangga2 lain. Jalan kaki kira-kira 2 km. nyebrang sungai tuk cari jalan yang terdekat. Swaktu SD nonton bareng ayah, pake motor. Sewaktu SMP udah mulai nonton sendiri, sama teman-teman. Acara ini terhenti ketika saya SMA. Krismon yang membuat acara ini terhenti sampai mulai lagi di tahun 2003.
Apa yang di dapat dari acara ini ? tidak lain tujuannya tuk merayakan HUT RI, mengjibur masyarakat. Ya..menghibur gitu.merayakan kemenangan, dengan bersenang-senang, hura-hura, menghambur-hamburkan harta. Dan belum lagi bagi peserta karnaval. Sejak pagi dudah di dandani, di make-up, dsb. Lha kalo kenal air gimana dong? Hancur deh make up. Trus pada sholat ga? Kan melewati waktu dhuhur dan bahkan ashar karena terkadang selesei acara ini sampai maghrib menjelang? Wallohu a’lam.
Semoga di saat bersenang-senang sebagai wujud syukur kemerdekaan (-bersyukur menurut mereka, bukan menurut pengertian sesungguhnya-), mereka masih mengingat Siapakah sebenernya yang memberikan kemerdekaan ini ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan isikan komentar. Terima kasih