Lebaran dah lewat 1 minggu. Kamipun balik lagi ke Jogja. Acara perdana tanggal 22 Oktober buat parcel tuk bu DPL. Silaturahmi ke rumah-rumah warga Wiyoro Lor dimulai ba’da ashar dan berakhir habis isya kira2 jam 20.30. Capek juga tapi menyenangkan. Bisa akrab begini ma warga. Waktu 1 minggu ini banyak digunakan untuk silaturahmi atau orang sini menyebutnya “syawalan” yang dah menjadi tradisi di sini dan di tempat lain di Indonesia tiap bulan syawal. Kita berkunjug ke rumah sanak saudara, kerabat atau siapapun yang kita kenal tuk ngucapkan selama Idul Fitri dan maaf-maafan. Bahkan untuk budaya disini ada “sungkeman” tuk orang-orang tua. Hmm…bukankah maaf-maafan ga terbatas kapan waktunya??? Beginilah budaya kita. Adat yang dibumbui dengan agama.
Balik maning ke KKN. Syawalan disini macem-macem yang ngadain. Masing-masing RT ngadain sendiri, gak ketinggalan Muda-mudi baik tingkat RT maupun Dukuh juga ngadain. Dan juga Ibu-ibu PKK. Acaranya ya ikrar maaf-maafan, pengajian, dan acara intinya “makan-makan…” he..he…
Kembali kami lanjutin proker yaitu pelatihan sablon, pengenalan tanda-tanda lalu lintas, dan penyuluhan hukum yang mengangkat tema “Kekerasan Dalam Rumah Tangga” Ahad, 28 Oktober Pelatihan sablon di SMP Muhammadiyah Baturetno. Acara kurang begitu sukses coz hasil yang gak maximal. Proses pembuatan sablon stiker, butuh cuaca yang panas tuk hasil yang maxi, tp saat itu cuaca mendung dan sedikit hujan. Tanggal 1 November, pengenalan tanda-tanda lalu lintas tuk anak2 TPA oleh teman kami dari Fak. Hukum. Dilanjutkan dengan Penyuluhan Hukum “KDRT” tanggal 5 November di rumah Ibu ………(utara masjid).
Hampir semua proker udah terlaksana. Sekarang tinggal siap-siap tuk proker terakhir pentas seni dan perpisahan KKN. Siap-siap yuk……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan isikan komentar. Terima kasih