Naiknya harga minyak mentah dunia, membuat pemerintah kalang kabut. Pemerintah terus merugi. Konon, pemerintah merugi 123 Trilyun. Wow…benarkah ?? BBM terutama premium mulai saat ini jadi diburu. Mumpung belum naik. Tak ayal lagi, beberapa SPBU pada kewalahan melayani pembeli. Semuanya pada ingin borong premium. Nimbun premium. Jika tuk kepentingan motor sendiri sih tak apa. tapi bagaimana jika tuk kepentingan bisnis pribadi? Borong premium ber-liter-liter saat harga sekarang (4.500/liter) kemudian ditimbun, dikeluarkan saat nanti harga premium resmi dinaikkan (kisaran 6000/liter). Sungguh itu sangat merugikan bagi pengguna umum yang hanya menggunakan premium ketika bahan bakar kendaraan habis. Sudah sepantasnya pertamina mengeluarkan kebijakan. Pelarangan pembelian Premium ke dalam wadah jerigen. Pembelian maksimal 50 ribu. Namun, ada saja akal dari warga/orang kecil tuk nimbun premium. Pernah say abaca di Koran, tidak boleh menggunakan jerigen, maka ada warga yang mengisi full tank. Setetlah itu disedotlah bensin tersebut di taruh di tempat penampungan di rumah. Bolak-balik mereka ke POM Bensin. Ini terjadi di salah satu kota di Jawa Tengah.
BBM Naik, nanti akan diikuti oleh naiknya semua kebutuhan hidup. Bagaimana tidak, BBM komoditi yang sangat vital. Jika kita menengok Negara tetangga, memang harga BBM di negeri ini masih paling murah. Itu memang wajar, subsidi BBM memang besar untuk Negara ini melihat pendapatan per kapita masih lebih rendah disbanding Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Akankah kenaikan BBM ini akan menyejahterakan rakyat, dengan mengalihkan subsidi BBM ke boding yang lain?? Kita tunggu saja.
Jadi inget kiriman pesan di YM dari teman. Keluhan kenaikan BBM dengan logat ala Batak, bawa nama2 marga Batak. Begini bunyinya : BBM mau naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPATAN MANURUNG, banyak SIHOTANG, tak ada lagi HARAHAP, keadaan semakin GINTING, kepala pusing sampai SIBUTAR-BUTAR, rambut rontok nyaris POLTAK, jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN, anak-anak nangis MARPAUNG-MARPAUNG, otak sudah SITOMPUL, tapi kita masih saja diminta sabar SITORUS, jangan putus HARAHAP katanya, mintalah PARLINDUNGAN, supaya BONAR-BONAR selamat. BUTET daaah….
Kamis, 15 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan isikan komentar. Terima kasih