Aturan Dasar Dalam Pemilihan Network ID dan Host ID a.Network tidak boleh = 127, karena digunakan untuk keperluan loopback, yaitu ip address yang digunakan computer untuk menunjukkan dirinya sendiri.
b.Network ID dan Host ID tidak boleh 0. host ID 0 untuk network address, contohnya : 192.168.6.0
c.Tidak boleh menggunakan host id tertinggi (255) karena digunakan sebagai broadcast address.
d.Host ID harus unik dalam satu network.
Pembagian jaringan dalam suatu jaringanContoh, pada suatu jaringan X dengan menggunakan kelas C (192.168.x.x)
Perintah merubah :
sudo ifconfig eth0 192.168.6.1 netmask 255.255.255.192Password :
Melihat hasil konfigurasi : ifconfig
Ping computer dalam 1 jaringan : 192.168.6.2
Ping computer ke lain network :
network is unreachableDibagi menjadi 4 jaringan yaitu A, B, C, D.
a.Jaringan A Range Jaringan: 0 – 63
Alamat Host : 192.168.6.0
Broadcast : 192.168.6.63
Jumlah Host : 1 – 62
b.Jaringan B Range Jaringan: 64 – 127
Alamat Host : 192.168.6.64
Broadcast : 192.168.6.127
Jumlah Host : 65 – 126
c.Jaringan C Range Jaringan: 128 – 191
Alamat Host : 192.168.6.128
Broadcast : 192.168.6.191
Jumlah Host : 129 – 190
d.Jaringan D Range Jaringan: 192 – 255
Alamat Host : 192.168.6.192
Broadcast : 192.168.6.255
Jumlah Host : 193 – 254
Pembagian Jaringan Menurut Banyak Komputer1.Ubah jumlah computer menjadi bilangan biner.
2.Hitung berapa bit bilangan biner tersebut.
3.Jumlah bit host id
4.Jumlah bit host id – jumlah bit bilangan biner computer tsb.
5.Jumlah host maksimal diubah menjadi 1 dan dikurangi 1.
Contoh : ada 38 unit computer.
1.Bilangan biner 38 : 100110
2.Jumlah bit : 6 bit
3.Jumlah bit host id : 8
4.Jumalh bit host id – jumlah bit = 2 (11), berarti Subnetmask =
11000000 (192).
5.Jumlah host maksimal : 111111 = 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 63 – 1 =
62. Range IP jaringan = 1 – 62, dan jumlah IP maksimal =
62.